TALIABU, TINTAMALUT–//Setelah dilakukan peletakan batu pertama oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin pada 8 Maret 2025 lalu, pihak rekanan belum melaksanakan pekerjaan RSD hingga saat ini. Proyek yang anggarannya bersumber dari DIPA Kementerian Kesehatan senilai Rp. 150 Miliar ini dikerjakan oleh PT, Wijaya Karya (Wika) salah satu perusahan BUMN yang bergerak Konstruksi dan Rekayasa di Indonesia ternyata dipindahkan lokasinya.
Amatan TINTAMALUT. Co. Id. di lokasi pembangunan hanya terlihat sisa puing 3 bangunan dengan nilai Rp. 7 miliar lebih yang dibangun pada 2017 lalu kemudian dirobohkan oleh Pemda untuk kepentingan pembangunan RS baru dari tipe D ke tipe C. Ternyata, setelah merobohkan tiga bangunan Rumah Sakit yang letaknya di Desa Ratahanya tersebut, Pemerintah Daerah tidak melanjutkan pembangunan di lokasi tersebut melainkan memindahkan lokasi Rumah Sakit ke Lokasi Eks HKG di Depan Kantor DPRD Desa Bobong.
Informasi yang dihimpun, Lokasi pembangunan RSD yang baru bukan aset milik Pemda tapi milik pribadi salah satunya eks pejabat tinggi di Kepulauan Sula yang dipinjamkan ke Pemda untuk dijadikan lokasi untuk pelaksanaan HKG. Lokasi tersebut kini menjadi lokasi pembangunan RSD yang baru.
Kepala Dinas Kesehatan, Kuraisia Marsaoly dikonfirmasi beralasan belum mengetahui apakah dipindahkan atau tidak. “Saya belum dapat instruksi dari Ibu Bupati jadi belum tahu,” ujarnya.
Sementara, vidio pendek bupati, Sashabila Widya L Mus saat berada dalam mobil saat melakukan sidak di RSD Bobong, Rabu (10/6/2025) mengatakan, salah satu alasan pemindahan lokasi RSD Bobong ke tempat yang lebih terjangkau karena saat melakukan sidak ke lokasi RSD Bobong yang lama di Desa Ratahanya harus melewati beberapa tanjakan yang cukup curam.
“Hari ini saya sedang melakukan sidak ke lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Bobong yang lama di Desa Ratahanya, beginilah keadaannya, mobil sampai bergetar kita harus melalui beberapa tanjakan yang begitu curam jadi itu menjadi salah satu alasan mengapa rumah sakit harus segera dipindahkan ke lokasi yang lebih terjangkau dan muda diakses walaupun menggunakan bentor atau hanya jalan kaki,” katanya dalam vidio pendek tersebut. (**)