Kadis PUPR Taliabu Tak Mampu Jawab Sumber Anggaran Jalan Beringin-Salati ke Pendemo 

TALIABU, TINTAMALUT–//Kepala Dinas PUPR Pulau Taliabu, Endro Sudarmono, didatangi pendemo pada beberapa waktu lalu di kantornya.

 

Pendemo mengatasnamakan Gerakan Pemuda Marhaenisme (GPM) itu mempertanyakan sumber anggaran penimbunan jalan antara Desa Beringin Jaya ke Desa Salati, Kecamatan Taliabu Barat Laut.

 

Meski begitu, Endro tak menjawabnya sembari tersenyum sebagaimana terlihat dalam video yang diposting di Facebook.

 

Perihal itu dipertanyakan oleh salah satu massa aksi atasnama Asis Armin. Dia mengemukakan bahwa, jalan tersebut sebelumnya bermasalah. Dia juga mengapresiasi PUPR karena sudah menimbun jalan yang dimaksud.

 

“Nah pertanyaan saya, budget nya itu pakai dari mana, uang apa itu? Uang kontraktor kah atau uang pribadi nya pak kadis atau uangnya siapa?,” tanya Asis disaksikan puluhan masyarakat.

 

Asis mengatakan, pertanyaan ini disampaikan agar anggarannya harus jelas dan transparan. Sebab, jangan sampai ketika kedepannya mau dilakukan proses pembangunan lanjutan seperti lapen jalan timbul polemik baru.

 

Sambungnya, jika ini tidak dijawab diduga ada dugaan penggelapan anggaran daerah.

 

“Jangan sampai diujung mau lapen atau segala macam, kemudian ada kontraktor yang datang untuk mengajukan permintaan karena anggaranya sudah keluar,” ujarnya.

 

Sembari dirinya juga mempersilahkan kontraktor untuk menjawab pertanyaan tersebut tentang penimbunan jalan Beringin-Salati.

 

Dirinya disisi lain mengapresiasi langkah penimbunan jalan tersebut berdampak positif. Dimana, jalan sekitar mulai membaik dari sebelumnya.

 

Diwaktu yang sama, salah satu kontraktor Sulaiman Tari memberikan penjelasan kepada massa aksi.

 

Sulaiman meluruskan bahwa jalan itu sebelumnya dalam kondisi parah bak lumpur. Bahkan dilokasi jalan itu juga ada tanaman pohon pisang dan kelapa yang ditanam orang.

 

“Kemudian saya berkoordinasi dengan pak kadis inisiatif saya mengambil langkah untuk mengerjakan itu (jalan),” jawab Sulaiman.

 

Kemudian soal anggaran yang digunakan dalam penimbunan jalan Beringin-Salati, kata dia, tergantung pemerintah daerah.

 

“Untuk dinas atau Pemda mau melihat itu saya punya pengeluaran alhamdulilah, kalau tidak juga saya ikhlas,” terangnya.

 

Dia menerangkan, awalannya jalan itu direncanakan masuk dalam tahap pemeliharaan.

 

Namun karena jalan setempat merupakan kebutuhan masyarakat, pihaknya mengambil langkah penimbunan itu.

 

“Kalau ada anggarannya (dikemudian hari untuk jalan itu) silahkan (jika dinas PUPR mau menganggarkan), kalau tidak, tidak ada masalah, saya tidak menuntut,” pungkasnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat e-mel anda tidak akan disiarkan. Medan diperlukan ditanda dengan *